Ketika Keyakinan Itu Hilang


M3-I4.2-S2-T4-2.J2.2-A4

Beberapa hari lalu masyarakat AS digemparkan dengan aksi biadab penembakan massal yang dilakukan oleh seorang pemuda di sebuah sekolah dasar di Newtown. Korbannya lebih dari 20 orang, dewasa dan anak-anak, dan AS pun berduka. Sesudahnya aksi simpatik terhadap para korban dan protes terhadap kejadian naas inipun merebak, semua untuk satu tujuan: tidak terulangnya lagi kejadian serupa di masa datang. Presiden AS Obama juga menyampaikan pidato simpatik atas kejadian itu bahkan hingga meneteskan air matanya. Hingga sekarang berbagai spekulasi muncul di media sebagai respon atas tindakan brutal pemuda 20 tahun itu. Polisi masih melakukan penyelidikan untuk menemukan motif di balik aksinya karena si pelaku menghabisi nyawanya sendiri usai beraksi.

Di luar kontroversi tentang beredar bebasnya senjata di AS, ada alasan psikologis kuat yang sangat mungkin mendasari kejadian ini. Hilangnya kendali diri terhadap kondisi yang tidak diharapkan, mulai dari kecewa, stres, depresi, hingga gangguan mental berat. Sesuatu yang sangat mungkin terjadi di lingkungan yang penuh tekanan, ketidakadilan dan hilangnya pegangan fundamental manusia: keyakinan pada Sangpencipta. Hal ini sangat pas dengan tema khutbah Jum’at tadi, bahwa hanya dengan mendekatkan diri pada Illahi manusia akan menemukan kebahagiaan hakiki. Ketika tujuan hidup terpaku pada kesenangan duniawi semata maka kekuatan dan kesempatan digunakan untuk kepentingan pribadi, tidak peduli pada orang lain. Karenanya Islam mengajarkan keseimbangan, kesenangan dunia dan kebahagiaan akhirat menjadi proporsional dalam kehidupan seorang muslim. Tidak haram mengejar dunia, asalkan selalu mengikuti aturan yang digariskan oleh Sangkuasa. Iman menjadi motivator setiap perbuatan, bukan nafsu.

Saya turut prihatin atas kejadian di Newtown AS dan berharap ini juga menjadi pelajaran sarat makna untuk kita di Indonesia. Ketika keyakinan itu hilang maka bencana menjadi malapetaka yang menyesakkan, sehingga semestinya manusia berjuang untuk memegang erat keyakinan itu hingga Sangkholik menetapkan ketentuannya untuk kita semua.

image
Harapan itu masih ada ...

Penulis: abu4faqih

abu faqih

6 tanggapan untuk “Ketika Keyakinan Itu Hilang”

      1. lagipula Amerika sepertinya terlalu sombong untuk mengambil pelajaran dari tragedi2 penembakan yang pernah terjadi di negaranya seperti yang pernah terjadi di Columbine jauh sebelum peristiwa Newtown itu

        1. Kalo terjadi di sini Pak, presiden mesti bilang “intelijen” sudah kecolongan. Bukankah intelijen mereka berhasil membuat bangsa ini saling membunuh? Pastilah ini azab dari Sangpencipta.

Tinggalkan Balasan ke pindahanmultiply Batalkan balasan