Momen akhir tahun ini berbalut liburan semester, jadi pas buat kami mudik sekeluarga. Meskipun mode ransel alias backpacker, liburan bareng keluarga tidak boleh tidak mengesankan bukan?
Berangkat dari Depok
Kami memilih moda transportasi bis karena kami akan menuju Magelang terlebih dahulu, angkutan umum yang paling pas menuju kota ini menurut saya. Pesawat mesti lewat Semarang, Solo atau Jogja. Kereta pun demikian, atau lewat Kutoarjo. Kecuali nanti ada kereta rel listrik Jogja-Semarang, mungkin kami akan memilih moda transportasi ini.
Menjelang Natal dan tahun baru harga tiket bis hampir seperti harga tuslag lebaran. Kami berenam duduk di 5 kursi berdekatan, membayar total 1 juta Rupiah. Berbeda dengan hari-hari normal di mana bis pilihan kami biasanya memberikan snack dan makan malam, kali ini kami tidak dapat apa-apa. Artinya selain harga tiket plus, kami juga harus membayar konsumsi plus. Jadilah biaya perjalanan dari Depok kali ini plus-plus.
Bis berangkat jam 5-an sore, kami diminta kumpul di agen jam 15.30. Kami naik Grab Car 1-6 seats sebagai moda taksi pilihan karena itu saja aplikasi yang saya miliki saat ini. Alhamdulillah sampai agen tepat waktu meskipun cuaca saat itu hujan. Perjalanan di bis lancar, sampai di rumah ortu saya di Magelang jam 4.30 pagi, persis sesudah Subuh.
Sempat salah instruksi dari agen untuk masuk ke shutter bus, untung belum jalan. Juga sempat tersendat naik bis karena saya lupa nomor kursi dan belum kasih instruksi ke anak-anak padahal bawaan kami banyak. Tidak sempat sholat di rest area karena ribet makan dan ke toilet. Sepanjang jalan sesudahnya saya mesti memangku Fia yang tertidur pulas, selain tetangga kursi yang bolak-balik nyender karena tertidur.
Overall, perjalanan dari Depok kali ini sukses dan lancar.
Berlibur di Magelang
Selalu menarik menikmati liburan di kota kecil ini. Saya tidak pernah bosan meskipun hanya berkeliling dari ujung ke ujung atau sekedar nongkrong di masjid agung. Tapi saat bersama keluarga maka tidak pernah cukup waktu yang saya punya setiap kali berlibur di Magelang.
Ke Magelang berarti bertemu dengan ortu dan saudara. Bapak ibu memang sudah sepuh, tapi beliau-beliau selalu saja punya aktifitas yang dikerjakan. Ketika kami di sini, maka ortu saya selalu memprioritaskan kami dan aktifitas kami selama di sini. Misal, motor untuk mobilitas. Motor selalu ready ketika kami akan pergi entah kr mana. Makanan selalu tersedia dan biasanya makanan favorit kami seperti sop senerek, soto, bakso, mi goreng jawa, gudeg, dan kluban/pecel.
Silaturrahim dengan ortu, entah sekedar ngobrol atau jajan bareng di tempat favorit seperti SS pasti menjadi agenda utama kami saat di Magelang. Juga mengunjungi saudara, seperti sepupu yang punya usaha Mie Ayam dan Es Pleret. Atau paman/bibi yang berjualan klontong. Menikmati waktu bersama mereka sambil mengingat masa-masa di mana saya dulu pernah sangat dekat dengan mereka. Kondisi saat ini sudah berubah, dulu kami anak-anak dan kini kami sudah punya banyak anak.
Agenda lain di Magelang adalah mencari destinasi wisata lokal dan tentu kuliner. Kali ini kami memilih Taman Air Kalibening sebagai tujuan piknik kami di Magelang. Sekarang kondisinya jauh lebih baik dari saat terakhir kami ke situ, meskipun bagian kolam dewasanya belum tersentuh renovasi. Anak-anak puas bermain air, prosotan, bermain air terjun buatan dan belajar mengapung bersama saya. HTM cuma 20 ribu, jadi kami berenam cukup 100 ribu Rupiah. Karena di sini tidak ada kantin, kami dibekali snack dan sarapan oleh ortu saya. Dari rumah ortu ke sana pakai Grab Car lagi, praktis dan ekonomis.
Kami sempatkan mampir ke rumah mbah putrinya anak-anak, ibu mertua saya di Secang. Menikmati masakan beliau, bercengkrama dengan saudara ipar dan keponakan, juga tidur siang… zzzzz. Menjelang pulang kembali ke rumah ortu, saya dan Fida sempat beli bibit pohon buah untuk dibawa ke sekolahnya. Masih sempat ketemu kakak ipar yang baru sampai dari Bekasi dan dianter adik dengan mobilnya ke Magelang. Anak-anak selalu dapat rezeki lebih ketika bertemu paman dan bibi mereka, alhamdulillah.
Agenda utama kami sebenarnya mengantar Fida kembali ke sekolah di SMPIT Ihsanul Fikri, Pabelan, Mungkid. Momen mengharukan sih, tapi buat dia ini tentu sangat berarti ketika kami sekeluarga mengantar dan memberikan do’a terbaik kami untuknya. Ya Allah, lindungi dan rahmatilah putri kami ini. Aamiin.
Malamnya anak-anak mengajak saya ke Artos, satu-satunya mall di kota Magelang. Menghabiskan uang dan waktu untuk keceriaan mereka. Masa kecil jangan sampai mereka tidak merasakan kesenangan menjadi anak-anak, bermain sepuasnya di taman bermain. Tempat yang mereka pilih Timezone, alih-alih Alun-alun karena khawatir turun hujan. Seperti halnya saat saya kecil, di setiap akhir pekan maka bila punya sisa uang jajan maka saya menuju 2 tempat ding-dong di Magelang: Taman Parkir (depan RSU Tidar) atau Gardena (dekat Alun-alun).
Bersambung di sini …